Netanyahu Nyatakan Israel Harus Lanjutkan Serangan di Gaza sebagai Satu-satunya Opsi

Netanyahu Nyatakan Israel Harus Lanjutkan Serangan di Gaza sebagai Satu-satunya Opsi


Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan pada Sabtu bahwa negaranya "tidak punya pilihan" selain melanjutkan operasi militer di Gaza. 

Ia menegaskan bahwa perang tidak akan dihentikan sampai Hamas—kelompok militan Palestina—dihancurkan, para sandera dibebaskan, dan wilayah Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.

Netanyahu juga kembali menegaskan komitmennya untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir.

Dikutip dari Asharq al-Awsat, Minggu, 20 April 2025, Netanyahu menghadapi tekanan yang meningkat di dalam negeri.

Tekanan ini tidak hanya berasal dari keluarga para sandera dan para pendukung mereka, tetapi juga dari para tentara cadangan dan pensiunan militer Israel yang mempertanyakan alasan untuk melanjutkan perang setelah Israel membatalkan gencatan senjata sebelumnya.

Dalam pernyataannya, ia menyebut bahwa Hamas telah menolak tawaran terbaru dari Israel untuk membebaskan separuh dari para sandera sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang lebih permanen.

Pernyataan Netanyahu disampaikan menyusul laporan dari Kementerian Kesehatan Gaza pada Sabtu yang menyebutkan bahwa lebih dari 90 orang tewas dalam serangan Israel selama 48 jam terakhir. Serangan tersebut ditingkatkan guna menekan Hamas agar segera membebaskan para sandera dan menyerahkan senjata mereka.

Menurut laporan rumah sakit, anak-anak dan perempuan termasuk di antara 15 korban yang tewas dalam semalam. Setidaknya 11 korban tewas berada di Khan Younis, kota di selatan Gaza.

 Beberapa dari mereka ditemukan di tenda-tenda pengungsian di daerah Muwasi, yang ditetapkan Israel sebagai zona kemanusiaan.

Konflik ini bermula saat Hamas melancarkan serangan terhadap wilayah selatan Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang—mayoritas warga sipil—dan menyandera 251 orang. Sebagian sandera telah dibebaskan melalui kesepakatan gencatan senjata atau perjanjian lainnya. Saat ini, Hamas masih menahan 59 orang, dengan 24 di antaranya diyakini masih hidup.

Sejak saat itu, serangan balasan dari Israel telah menyebabkan lebih dari 51.000 warga Palestina tewas, sebagaimana dicatat oleh Kementerian Kesehatan Gaza, meskipun data tersebut tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.

Dampak perang sangat parah, dengan sebagian besar wilayah Gaza mengalami kerusakan besar dan kemampuan produksi pangan setempat lumpuh. Sekitar 90 persen penduduk terpaksa mengungsi, dan ratusan ribu orang kini tinggal di kamp pengungsian serta bangunan yang telah hancur.

>
Rianda
Rianda Saya seorang penulis freelance

Posting Komentar untuk "Netanyahu Nyatakan Israel Harus Lanjutkan Serangan di Gaza sebagai Satu-satunya Opsi"

(Klik pada gambar)

onislam.my.id dihidupi oleh jaringan penulis, dan tim editor yang butuh dukungan untuk bisa memproduksi konten secara rutin. Jika anda bersedia menyisihkan sedikit rezeki untuk membantu kegiatan kami dalam memproduksi artikel, berita dan opini Islam dalam rangka menebarkan dakwah, kami akan akan sangat berterima kasih. Semoga Allah membalas kebaikan anda.