Netanyahu Hubungi Macron, Tegaskan Penolakan Pengakuan Negara Palestina

Netanyahu Hubungi Macron, Tegaskan Penolakan Pengakuan Negara Palestina


Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam percakapan telepon bahwa pendirian negara Palestina akan “menjadi ganjaran besar” bagi aksi teror.

Sementara itu, Macron menyampaikan bahwa penderitaan masyarakat sipil di Gaza “harus diakhiri” dan hanya gencatan senjata yang mampu menjamin pembebasan sandera Israel yang masih berada di tangan Hamas di wilayah tersebut. 

Hal ini juga ia sampaikan dalam unggahan di platform X, menegaskan kembali bahwa satu-satunya jalan menuju pembebasan para sandera adalah penghentian sementara konflik.

Kantor Netanyahu mengeluarkan pernyataan resmi yang menjelaskan bahwa kedua pemimpin berdialog melalui telepon, di mana Netanyahu menegaskan kepada Macron “penentangannya yang kuat terhadap pembentukan negara Palestina, dengan menyatakan bahwa itu akan menjadi ganjaran besar bagi terorisme”.

Dalam pernyataan yang dikutip oleh France24 pada Rabu, 16 April 2025, disebutkan bahwa “Perdana menteri mengatakan kepada presiden Prancis bahwa negara Palestina yang didirikan hanya beberapa menit dari kota-kota Israel akan menjadi benteng terorisme Iran, dan bahwa sebagian besar masyarakat Israel dengan tegas menentang hal ini dan ini telah menjadi kebijakannya yang konsisten dan sudah berlangsung lama.”

Macron pun kembali menekankan kepada Netanyahu bahwa “apa yang dialami penduduk sipil Gaza yang melewatinya harus berakhir”, serta mendorong agar “pembukaan semua jalur penyeberangan bantuan kemanusiaan” ke daerah Gaza dapat segera terlaksana.

Sejak 2 Maret, Israel telah menghentikan seluruh pasokan bantuan ke Jalur Gaza sebagai upaya menekan kelompok Hamas.

PBB sendiri telah menyampaikan peringatan mengenai situasi kemanusiaan di wilayah tersebut yang kini semakin memburuk dan tak terkendali.

Pernyataan Macron yang dilontarkan minggu lalu mengenai kemungkinan Prancis akan mengakui negara Palestina dalam beberapa bulan mendatang telah menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak di Israel, termasuk dari Netanyahu, putranya, serta kelompok konservatif di Prancis.

Pada hari Senin, Macron menyampaikan harapannya bahwa pengakuan dari Prancis dapat mendorong negara-negara lain untuk mengikuti langkah tersebut, sembari menekankan bahwa negara-negara yang hingga kini belum mengakui keberadaan Israel juga seharusnya mulai melakukannya.*

>
Rianda
Rianda Saya seorang penulis freelance

Posting Komentar untuk "Netanyahu Hubungi Macron, Tegaskan Penolakan Pengakuan Negara Palestina"

(Klik pada gambar)

onislam.my.id dihidupi oleh jaringan penulis, dan tim editor yang butuh dukungan untuk bisa memproduksi konten secara rutin. Jika anda bersedia menyisihkan sedikit rezeki untuk membantu kegiatan kami dalam memproduksi artikel, berita dan opini Islam dalam rangka menebarkan dakwah, kami akan akan sangat berterima kasih. Semoga Allah membalas kebaikan anda.