Inilah Dalang Dibalik Pabrik Uang Palsu Ratusan Triliun di Kampus UIN Makassar
Kepolisian Sulawesi Selatan mengungkap kasus besar sindikat pembuatan dan peredaran uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Sebanyak 17 tersangka telah ditetapkan, termasuk Kepala Perpustakaan kampus berinisial AI, yang diduga memegang peran penting dalam sindikat ini.
Peran Sentral AI dalam Sindikat
AI diduga menyediakan lokasi aman untuk memproduksi uang palsu, surat berharga negara (SBN), hingga sertifikat deposito Bank Indonesia. Total nilai barang palsu yang dihasilkan diperkirakan mencapai ratusan triliun rupiah.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, menyebut AI bekerja sama dengan MS, seorang pengusaha. "Peran mereka berbeda, tapi AI dan MS memiliki peran sentral," ujarnya. Seorang pengusaha lain berinisial ASS juga disebut memiliki keterlibatan, namun status hukumnya masih belum jelas.
Produksi di Perpustakaan Kampus
Barang bukti utama ditemukan di lantai satu gedung perpustakaan Syekh Yusuf, UIN Alauddin. Di sana terdapat mesin cetak kertas berwarna yang dimodifikasi untuk mencetak uang palsu. Mesin ini disembunyikan di balik dinding tripleks di dekat toilet pria dan wanita.
Menurut seorang staf perpustakaan, mesin itu beratnya lebih dari dua ton. Meski sering mendengar aktivitas mencurigakan pada malam hari, ia tidak menyadari ada kegiatan ilegal di balik dinding tersebut.
Seorang mahasiswi bernama Anita (21) yang sering mengunjungi perpustakaan juga tidak melihat hal aneh. "Semuanya terlihat seperti perpustakaan pada umumnya," katanya.
Jejak Sindikat dan Modus Operasi
Sindikat ini awalnya menggunakan mesin cetak kecil di tempat MS di Jalan Sunu, Makassar. Namun, mereka kemudian membeli mesin lebih besar senilai Rp600 juta yang dibuat di China. Mesin tersebut diam-diam dipindahkan ke perpustakaan kampus pada malam hari oleh AI.
Kapolres Gowa, AKBP Rheonald T Simanjuntak, mengungkap bahwa peredaran uang palsu ini sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Banyak pedagang di Pasar Sentral Sungguminasa Gowa yang menjadi korban uang palsu ini.
Nama-Nama Tersangka
Polisi menetapkan 17 orang sebagai tersangka, dengan latar belakang beragam:
- AI (54) – Kepala Perpustakaan UIN Alauddin
- IR (37) – Pegawai bank BUMN
- AK (50) – Pegawai bank BUMN
- MS (52) – Pengusaha
- JBS (68) – Pengusaha
- ICH (42) – Pengusaha
- M (37) – Pengusaha
- SW (35) – Pengusaha
- AA (42) – Pengusaha
- R (49) – Pengusaha
- SM (58) – Dosen PNS
- MN (40) – Honorer
- K (48) – Juru masak
- SA (60) – Ibu rumah tangga
- SU (55) – Guru PNS
- SA (52) – PNS di Sulawesi Barat
- MM (40) – PNS di Sulawesi Barat
Selain itu, polisi masih mencari tiga orang lainnya yang telah masuk daftar pencarian orang (DPO).
Reaksi Kampus dan Dampak
Kasus ini memicu desakan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN Alauddin agar Rektor Hamdan Juhannis mengundurkan diri. Namun, hingga kini, rektor belum memberikan tanggapan.
Bhima Yudhistira, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), menyoroti dampak serius kasus ini, terutama bagi usaha kecil. "Jika pedagang kecil menerima uang palsu dan menyetorkannya ke bank, uang itu pasti ditolak. Kerugiannya langsung terasa," katanya.
Kasus ini menjadi peringatan bahwa peredaran uang palsu bisa merugikan berbagai pihak, dari institusi akademik hingga masyarakat umum. Penyelidikan terus berlanjut untuk membongkar seluruh jaringan sindikat ini.
Posting Komentar untuk "Inilah Dalang Dibalik Pabrik Uang Palsu Ratusan Triliun di Kampus UIN Makassar"
Posting Komentar