AS mendesak dimulainya pengiriman bantuan ke Gaza di tengah blokade Israel

AS mendesak dimulainya pengiriman bantuan ke Gaza di tengah blokade Israel


Amerika Serikat mengungkapkan bahwa mereka ingin bantuan kemanusiaan segera dilanjutkan ke Jalur Gaza, mengingat Israel terus memblokir masuknya bantuan sejak 2 Maret.

“Kami ingin bantuan kembali dilanjutkan. Kami ingin pasokan dan bantuan kemanusiaan kembali diberikan selama bantuan itu bisa dipindahkan dengan aman, tidak ada penjarahan, orang-orang tidak diserang, dan tidak ada yang mencuri,” ujar Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Tammy Bruce, dalam konferensi pers pada Kamis (2/4).

Pernyataan ini disampaikan setelah Presiden Donald Trump minggu lalu meminta Kepala Otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menunjukkan sikap “baik” terhadap warga Gaza yang “menderita” di wilayah yang terkepung.

“Orang-orang itu menderita. Kita harus bersikap baik terhadap Gaza. Kami akan mengurus hal itu,” kata Trump.

“Ada kebutuhan yang sangat besar akan obat-obatan, makanan, dan obat-obatan, dan kami sedang menanganinya,” tambahnya.

Bruce menyatakan bahwa pemerintah AS sedang berusaha mengatasi tantangan logistik dan keamanan yang menghambat jalannya bantuan di wilayah yang terkepung itu.

“Ada beberapa standar ketika Anda akan mengirim seseorang ke zona perang, dan saya rasa itu bukan batasan yang terlalu tinggi,” ucapnya.

“Pada saat yang sama, apa yang kami lakukan? Ya, Presiden Amerika Serikat juga terlibat dalam hal ini,” tambahnya.

Sementara itu, PBB pada Kamis mengungkapkan bahwa upaya kemanusiaan di Gaza sangat terbatas karena operasi militer Israel yang semakin intensif, dengan lebih dari 423.000 warga Palestina kembali mengungsi, “tanpa tempat aman untuk dituju di Gaza.”

Israel telah menutup semua perbatasan Gaza sejak 2 Maret, memblokir pasokan penting yang seharusnya masuk ke wilayah tersebut meskipun ada laporan kelaparan di Gaza yang dilanda perang.

Tentara Israel melanjutkan serangan ke Gaza pada 18 Maret, menggagalkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang sebelumnya tercapai dengan kelompok Palestina, Hamas, pada 19 Januari.

Lebih dari 52.400 warga Palestina telah kehilangan nyawa di Gaza akibat serangan Israel sejak Oktober 2023, dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.*

>
Rianda
Rianda Saya seorang penulis freelance

Posting Komentar untuk "AS mendesak dimulainya pengiriman bantuan ke Gaza di tengah blokade Israel"

(Klik pada gambar)

onislam.my.id dihidupi oleh jaringan penulis, dan tim editor yang butuh dukungan untuk bisa memproduksi konten secara rutin. Jika anda bersedia menyisihkan sedikit rezeki untuk membantu kegiatan kami dalam memproduksi artikel, berita dan opini Islam dalam rangka menebarkan dakwah, kami akan akan sangat berterima kasih. Semoga Allah membalas kebaikan anda.