Kalau Kamu Menyerah, Semuanya Selesai
Kalau Kamu Menyerah, Semuanya Selesai
Oleh : Newisha Alifa
Selasa
pagi sebuah inbox masuk, seorang teman dari komunitas kepenulisan. Dia
sedih, katanya hanya karena tinggi badannya kurang beberapa centimeter,
dia jadi gagal diterima di beberapa perusahaan tempatnya melamar
pekerjaan.
"Kalo syarat
minimal 165 aku harus apa? Tetap kirim atau apa? Sempet ngelamar di
perusahaan Jepang, meski waktu tes dapet nilai tertinggi tapi pas diukur
tinggi 162, disuruh balik kanan," ceritanya lagi.
Saya
berusaha menyemangati semampu saya. Mengingatkan dia agar jangan mudah
putus asa. Saya juga menyarankan agar remaja putra yang usianya sekitar
20 tahunan itu segera bangkit dari kekecewaannya. Tentu bukan tanpa
sebab saya menyarankannya untuk begini begitu. Apa yang saya usulkan
untuk dilakukan orang lain, sebisa mungkin sudah saya praktikkan sendiri
sebelumnya.
'Takdir
adalah akhir usaha manusia', adalah salah satu quote terfavorit yang
saya dapatkan dari novel Ayat-Ayat Cinta (1) karya Kang Abik, sekitar 10
tahunan lalu.
Pun judul
tulisan di atas, juga saya temukan dari sebuah gambar di internet, yang
saya lupa sumbernya; kalau kamu menyerah, semuanya selesai.
Sebelum
takdir itu 'jatuh' atas diri kita, Allah memberikan kita kesempatan
untuk berikhtiar sekeras mungkin. Kalau saya pribadi menganalogikannya
begini:
Allah baru akan memberikan kita kesuksesan atas sesuatu hal, ketika kita sudah mencoba sebanyak sepuluh kali. Lantas, kalau kita menyerah dan memilih menghentikan usaha di kali kesembilan, apakah kesuksesan itu bisa kita raih? Tentu tidak. Sebab, syarat suksesnya menurut Allah adalah "Aku baru akan memberikan apa yang hamba-Ku butuhkan di usahanya yang kesepuluh".
Atas prinsip itulah, setiap kita harusnya selalu ingat agar jangan mudah menyerah untuk menggapai apa yang kita inginkan.
Yang lebih bahaya lagi, kalau kita tak hanya menyerah, tapi juga 'putus asa'. Simaklah dua ayat Al-Qur'an di bawah ini:
يٰبَنِيَّ
اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَا تَايْـئَسُوْا
مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ ۗ اِنَّهٗ لَا يَايْـئَسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ
اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ
"Wahai
anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan
saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir."
(QS. Yusuf 12: Ayat 87)
قَالَ وَمَنْ يَّقْنَطُ مِنْ رَّحْمَةِ رَبِّهٖۤ اِلَّا الضَّآلُّوْنَ
"Dia (Ibrahim) berkata, Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat." (QS. Al-Hijr 15: Ayat 56)
Hanya orang-orang kafir dan tersesat yang berputus asa dari rahmat Tuhannya. Camkan itu baik-baik.
Bagaimana
mungkin, kita yang mengaku beriman pada Allah, yakin bahwa Allah tidak
akan pernah menelantarkan hamba-hamba-Nya yang percaya pada-Nya, bisa
merasa putus asa?
Harusnya tidak!
Sebab
keduanya saling bertolak belakang. Maka, setiap kita mulai merasa
letih, hampir putus asa karena kegagalan demi kegagalan terus
menghampiri, katakanlah pada diri sendiri dengan lantang kalau perlu:
"Aku
bukan orang kafir! Aku juga bukan orang yang tersesat! Aku percaya
tiada yang sia-sia bagi Allah atas ikhtiarku. Aku yakin, keberhasilan
itu sudah dekat sekali! In Syaa Allah."
Yakinlah,
Saudara-saudariku, selama niat dan impian kita ada di jalan kebenaran
dan kebaikan, Allah pasti akan mewujudkannya! Pasti! Hanya saja tentang
kapan dan bagaimananya, hanya Dia yang Mengetahui.
Wallahu A'lam Bisshowab.
Bekasi, 18 Syawal 1438H
Posting Komentar untuk "Kalau Kamu Menyerah, Semuanya Selesai"
Posting Komentar