AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH
AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH
Oleh : Riska Kencana Putri
Cinta, satu kata yang tidak akan pernah habis untuk dibicarakan, bahkan meski sudah
berulang kali dibahas. Bukan begitu?
Mencintai dan dicintai adalah fitrah yang Allah berikan kepada manusia. Dengannya kita
bisa mengasihi dan menyayangi. Sebuah fitrah yang bahkan Rasulullah SAW sendiri
bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian tidak akan masuk surga
hingga kalian beriman. Belum sempurna keimanan kalian hingga kalian saling mencintai.
Tidakkah (kalian suka) aku tunjukkan pada satu perkara, jika kalian melakukannya niscaya
kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian!” (HR. Muslim).
Cinta Mulia, Mengantarkan ke Surga
Seperti apakah wujud cinta mulia, hingga iman tidak sempurna tanpanya? Apakah cinta
sebatang coklat, yang diberikan oleh seorang pria kepada wanitanya (pacar) di tanggal 14
Febuari? Sungguh, cinta ini lebih besar daripada cinta Romeo dan Juliet, lebih hebat dari
kisah Laila Majnun, lebih terkenal dari kisah Jack and Rose.
Sebuah cinta yang mengantarkan kita kepada surga. Cinta itu adalah cinta karena Allah.
“Ada tujuh golongang yang akan dinaungi Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak
ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu pemimpin yang adil; Pemuda yang senantiasa
beribadah kepada Allah semasa hidupnya; Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut denga
masjid; Dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan
berpisah karena Allah; Seorang lelaki yang diajak oleh seorang perempuan yang cantik dan
berkedudukan untuk berzina tetapi dia berkata, “Aku takut kepada Allah.”; Seseorang yang
member sedekah tetapi ia merahasiakannya seolah tangan kanannya tidak mengetahui apa
yang diberikan oleh tangan kirinya; dan seseorang yang mengingat Allah di waktu sunyi
sehingga bercucuran air matanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bagaimana Mencintai Karena Allah?
Mencintai karena Allah maksudnya mencintai seseorang karena ketaatan dan keimanannya
kepada Allah. Semakin taat, semakin bertambahlah cinta kepadanya. Semakin ia
bermaksiat, berkuranglah cinta kepadanya.
Lalu, bagaimana dengan yang terjadi sekarang ini? Ketika dua orang pemuda dan pemudi
memiliki rasa cinta. Bagaimana membedakan cinta ini karena Allah atau bisikan setan
semata?
Sungguh, di dalam hati hanyalah kita dan Allah saja yang tau. Sejenak merenunglah, berfikir
lagi, apa ini cinta karena Allah atau hanya nafsu semata? Cinta karena-Nya tidak akan
mengenal yang namanya patah hati, gundah gulana atau cemburu buta. Cinta karena-Nya
tidak akan mampu menduakan perhatian kita terhadap Allah. Sesungguhnya, mencintai
karena-Nya akan menambah kedekatan kita kepada Allah, bukan sebaliknya.
Apakah cinta jenis ini hanya diperuntukkan kepada dua orang insan saja? Pasti tidak. Ada
banyak jenis cinta. Cinta kasih orang tua kepada anaknya, guru kepada muridnya, kakak
kepada adiknya, bahkan mencintai tetangga bisa dikatakan sebagai cinta. Cinta itu luas,
jangan dipersempit.
Ingatkah kisah cinta para pejuang Allah? Saat Bilal berucap “Ahad!” di tengah terik gurun
pasir, dengan batu besar menindih tubuhnya. Imannya tak goyah oleh siksaan. Ketaqwaan
ini mengantarkan Abu Bakar untuk membebaskannya. Ingatkah Ali ra, saat cintanya
mampu menghadang maut demi melindungi Rasulullah SAW? Bagaimana dengan kecintaan
kaum Anshar kepada kaum Muhajirin, mereka rela membagikan rumah, uang, perkebunan
bahkan bisnis mereka dengan cuma-cuma. Apalagi kalau bukan cinta karena Allah?
Posting Komentar untuk "AKU MENCINTAIMU KARENA ALLAH"
Posting Komentar