Hubungan Politik Trump dan Netanyahu Memburuk, Ini Sebabnya

Hubungan Politik Trump dan Netanyahu Memburuk, Ini Sebabnya


Muncul kabar bahwa Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menghentikan komunikasi dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Situasi ini terjadi di tengah kekhawatiran pihak Gedung Putih bahwa Tel Aviv mungkin akan mengganggu rencana kunjungan Presiden Trump ke Timur Tengah dalam waktu dekat.

Laporan dari NBC sebelumnya mengungkap adanya peningkatan ketegangan antara kedua pemimpin tersebut, yang didasarkan pada perbedaan pandangan terkait masa depan kawasan Timur Tengah, terutama mengenai situasi di Jalur Gaza. Ketegangan ini muncul setelah adanya laporan kesepakatan antara Amerika Serikat dan kelompok Houthi di Yaman. 

Apabila laporan itu benar, maka tampaknya Trump berusaha menenangkan suasana di wilayah tersebut dengan "mencari jeda dalam krisis kemanusiaan di Gaza selama perjalanan berisiko tinggi yang dimulai pada hari Selasa." 

Seperti yang dilaporkan NBC, "Trump menentang rencana Netanyahu untuk memperluas operasi militer di Gaza", bahkan "menyebutnya sebagai upaya yang sia-sia yang akan menghambat strateginya yang lebih luas untuk wilayah yang dikepung tersebut."

Sementara itu, Netanyahu dikabarkan semakin tidak puas dengan pendekatan pemerintahan AS terhadap Iran. Ketidakpuasan ini semakin kuat seiring dengan berlangsungnya negosiasi nuklir dan tercapainya kesepakatan terbaru antara Washington dan kelompok Houthi, yang dikenal memiliki kedekatan dengan Iran. 

Dalam kesepakatan tersebut, Amerika Serikat bersedia menghentikan kampanye serangan udara intensifnya, sebagai imbalan atas janji kelompok Houthi untuk menghentikan serangan terhadap jalur maritim. Pertanyaan pun muncul: apakah ini merupakan bentuk tekanan AS terhadap Israel?

Pada bulan Mei, Trump memecat Penasihat Keamanan Nasionalnya, Mike Waltz, karena dugaan adanya manuver yang dianggap melemahkan Presiden dan mendorong konfrontasi dengan Iran. 

Beberapa pengamat melihat langkah ini sebagai indikasi perubahan arah kebijakan di pemerintahan, dengan munculnya pengaruh dari pihak-pihak yang lebih mengedepankan diplomasi ketimbang pendekatan militer.

Kemudian, Trump secara terbuka mengumumkan "kesepakatan dengan pemerintah Yaman yang dipimpin Ansarallah" pada 6 Mei—sebuah keputusan yang "dilaporkan mengejutkan para pemimpin Israel." Media di Israel menyebut bahwa Tel Aviv merasa terkejut atas keputusan Amerika Serikat untuk mengakhiri operasi militernya terhadap Yaman.

Namun begitu, dengan kompleksitas dinamika politik di Washington, tidak mudah untuk memastikan apakah ketegangan yang diberitakan antara Trump dan Netanyahu benar-benar nyata, atau sekadar bagian dari strategi diplomatik "polisi baik, polisi jahat" yang sudah dirancang dengan matang.

>
Rianda
Rianda Saya seorang penulis freelance

Posting Komentar untuk "Hubungan Politik Trump dan Netanyahu Memburuk, Ini Sebabnya"

(Klik pada gambar)

onislam.my.id dihidupi oleh jaringan penulis, dan tim editor yang butuh dukungan untuk bisa memproduksi konten secara rutin. Jika anda bersedia menyisihkan sedikit rezeki untuk membantu kegiatan kami dalam memproduksi artikel, berita dan opini Islam dalam rangka menebarkan dakwah, kami akan akan sangat berterima kasih. Semoga Allah membalas kebaikan anda.