Prancis Peringatkan Akan Ambil Tindakan Tegas terhadap Israel Jika Blokade Gaza Diperpanjang

Prancis Peringatkan Akan Ambil Tindakan Tegas terhadap Israel Jika Blokade Gaza Diperpanjang


Pada hari Jumat, Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan sinyal bahwa ia mungkin akan mengambil pendekatan yang lebih tegas terhadap Israel apabila blokade di Gaza tetap berlangsung.

Saat mengadakan konferensi pers bersama Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, Macron menyampaikan bahwa "Menyediakan air, makanan, dan obat-obatan serta mengizinkan yang terluka untuk dievakuasi adalah prioritas."

Ia juga menambahkan, "Oleh karena itu, jika tanggapan yang sesuai dengan skala situasi kemanusiaan tidak diberikan dalam beberapa jam dan hari mendatang, maka jelas sikap kolektif harus diperkeras."

Macron menyebut kondisi di Gaza sebagai situasi yang "tak tertahankan" dan menekankan bahwa hal tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, menunjukkan kemungkinan diberlakukannya sanksi terhadap Israel.

Ia kembali menekankan pentingnya adanya solusi politik terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi, sembari memperingatkan bahwa "kemungkinan berdirinya negara Palestina dipertanyakan."

Macron menyoroti bahwa "Kita dapat melihat dengan jelas bahwa beberapa orang ingin membuat pembentukan negara Palestina menjadi mustahil. Namun, yang kami advokasi adalah resolusi politik."

Ia juga menyatakan bahwa pengakuan terhadap negara Palestina merupakan "tugas moral" dan "keharusan politik," dan mengajak semua pihak yang mendukung "hak masyarakat untuk menentukan kebebasan mereka sendiri" agar mendukung inisiatif tersebut.

Di sisi lain, Macron mengutarakan bahwa Eropa siap menerapkan "sanksi pencegahan" tambahan terhadap Rusia apabila negara tersebut gagal bernegosiasi atau tidak mengusulkan gencatan senjata dengan Ukraina.

"Kami ingin melangkah lebih jauh, dan pada akhirnya kami ingin memberi tahu Ukraina: kami mendukung Anda, dan kami di sini untuk membangun perdamaian abadi dengan Anda," ucapnya.

Ia menambahkan bahwa dalam percakapan telepon dua hari sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menunjukkan "ketidaksabarannya" terhadap serangan terbaru yang dilakukan oleh Rusia.

Menurut Macron, "Saya tidak percaya bahwa apa yang terjadi setelah Kiev adalah masalah kredibilitas bagi orang Eropa. Saya pikir itu adalah ujian kredibilitas bagi orang Amerika."

Ia melanjutkan, "Kami orang Eropa telah konsisten selama tiga tahun terakhir. Kami memberi sanksi kepada Rusia, kami membantu Ukraina, dan kami tidak menginginkan eskalasi yang akan mengarah pada perang dunia baru."

Macron juga mengumumkan upaya untuk memperkuat hubungan bilateral antara Prancis dan Singapura.

"Kami akan menjalin kerja sama di bidang energi nuklir sipil untuk mendukung Singapura dalam membangun kemampuannya. Kami akan berbagi keahlian dan pengetahuan kami dalam energi rendah karbon dan konektivitas listrik," jelasnya.

Presiden Prancis itu juga menyampaikan keinginannya untuk memperluas kolaborasi dalam bidang-bidang seperti kecerdasan buatan, teknologi kuantum, keamanan siber, serta eksplorasi ruang angkasa.

Ia turut menyoroti pentingnya kerja sama jangka panjang dalam sektor penerbangan, terutama melalui proyek-proyek baru yang potensial melibatkan bandara Singapura — yang ia anggap sebagai salah satu yang terpenting di dunia — serta kerja sama di bidang pertahanan.

Macron tiba di Singapura pada Kamis, 29 Mei, sebagai destinasi terakhir dalam lawatan ke tiga negara Asia Tenggara, setelah sebelumnya mengunjungi Indonesia dan Vietnam.*

>
Rianda
Rianda Saya seorang penulis freelance

Posting Komentar untuk "Prancis Peringatkan Akan Ambil Tindakan Tegas terhadap Israel Jika Blokade Gaza Diperpanjang"

(Klik pada gambar)

onislam.my.id dihidupi oleh jaringan penulis, dan tim editor yang butuh dukungan untuk bisa memproduksi konten secara rutin. Jika anda bersedia menyisihkan sedikit rezeki untuk membantu kegiatan kami dalam memproduksi artikel, berita dan opini Islam dalam rangka menebarkan dakwah, kami akan akan sangat berterima kasih. Semoga Allah membalas kebaikan anda.